Yogyakarta – Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) memberikan ancaman (threats) dan kesempatan (opportunities) bagi kehidupan manusia. Apalagi lahirnya ‘stay-at-home economy’ menimbulkan disrupsi terbesar dalam sejarah umat manusia.

Dampaknya, sebagian besar industri runtuh (fall), sementara sebagian kecil justru tumbuh dengan cepat (rise). Sebagai contoh, industri pariwisata mengalami keterpurukan semenjak pandemi dan industri logistik mengalami meningkat begitu masif.

Materi itulah yang disampaikan oleh Direktur Utama Metranet Didik Budi Santoso dalam lokakarya kewirausahaan Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta, Selasa (03/08). Acara yang diselenggarakan secara virtual ini juga mengundang pengusaha muda asal Ngawi, Jawa Timur, Endrik Widodo.

Menurut Didik, untuk berani memulai usaha, baik berbentuk startup berbasis teknologi maupun UMKM harus berani untuk mulai mencoba serta mengupayakan semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya yang bisa menciptakan produk baru namun juga perlu mempersiapkan diri atas kemungkinan risiko yang muncul kedepannya.

Ia menambahkan, menurut World Economic Forum, terdapat 10 skills yang paling dibutuhkan di tahun 2025, empat di antaranya adalah problem-solving, self-management, working with people, dan technology use and development. “Sebagai generasi Z, mahasiswa sekarang harus memiliki skills tersebut sehingga siap menghadapi dunia kerja atau menjadi pengusaha (entrepreneur),” imbuhnya.

Kegiatan ini merupakan salah satu program Mahasiswa Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diselenggarakan oleh Universitas Janabadra. Mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami keilmuan pada bidang hukum, namun juga mendapatkan pemahaman kewirausahaan (entrepreneurship) utamanya dalam era disrupsi teknologi.

Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Janabadra Dr. Sudiyana dan diikuti oleh sekitar 70 mahasiswa.